Kamis, 10 Januari 2013

MASYARAKAT SOSIAL


C. Unsur-Unsur Masyarakat
          Unsur-unsur dari masyarakat yaitu : Kategori sosial, golongan sosial, komunitas, kelompok, dan perkumulan, Ke enam istilah tersebut beserta konsepnya, syarat-syarat pengikiatnya, dan ciri-cirinya akan ditinjau lebih mendalam berikut ini.
1.     Masyarakat
Masyarakat meupakan yang paling lazim untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia baik dalm tulisan ilmiah maupun dalam bahasa sehari-hari. Dalam bahasa inggris di pakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri berasal dari kata bahasa arab syaraka yang berarti “ikut serta”, Berpartisipasi”.
          Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi”. Negara modern misalnya, merupakan kesatuan manusia yang mempunyai prasarana agar warganya dapat berinteraksi secara intensif, yaitu dengan jaringan komunikasi, contohnya sistem radio, TV, dll.
          Tidak semua kesatuan manusia yang bergaul atau berinteraksi itu merupakan masyarakat, karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain yang khusus. Ex: Sekumpulan manusia yang menonton pertandingan sepak bola, dan sebenarnya semua kumpulan manusia penonton apapun juga, tidak disebut masyarakat, Namun memakai istilah kerumunan atu dalam bahasa inggrisnya crow.
          Ikatan yang menjadikan disebut masyarakat adalah pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Yang bersifat menetap dan kontinu, atau yang sdah mendaji adat istiadat yang khas.
          Selain ikatan adat istiadat yang khas, warga masyarakat harus juga memiliki suatu rasa identitas bahwa mereka memang merupakan suatu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuan-kesatuan manusia lainnya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri masyarakat, yaitu : (1) Interaksi antar warga-warganya; (2) adat istiadat, norma, hukum dan aturan-aturan yang khas; (3) kontinuitas waktu; (4) dan rasa identitas yang kuat yang mengikat seluruh warganya.
          Setelah uraian diatas, kini kita simpulkan untuk keperluan antropologi sebagai berikut: Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
          Kesatuan hidup manusia di suatu negara, desa, atau kota, juga disebut “masyarakat”, dan masyarakat lebih luas dari komunitas karena lebih bersifat mantap dan terikat oleh adt istiadat.
2.     Kategori Sosial
Masyatakat sebagai suatu kelompok manusia yang sangat umum sifatnya, mengaundung kesatuan-kesatuan yang sifatnya lebih khusus tetapi belum tentu mempunyai syarat yang sama dengan suatu masayarakat, ex: Kerumunan atan crowd. Yang tidak mempunyai sifat-sifat masyarakat. Dan itu disebut dengan kategori sosial.
          Kategori sosial adalah Kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri atau kompleks ciri-ciri objektif yang dikenakan pada manusia-manusia itu. Ciri-ciri objektif itu biasa dikenakan oleh pihak dari luar kategori itu sendiri tanpa disadari, dengan maksud praktis tertentu. Misalkan Kategori anak di bawah 17 tahun untuk larangan menonton ftlm ornsg dewasa, dll.
          Selain ciri objektif tadi, biasanya tidak ada unsur lain yang mengikat suatu kategori sosial. Mereka tidak mempunyai yang dapat mrngembangksn interaksi diantara mereka. Tidak mempunyai identitas, tidak terikat oleh adat istiadat, sistem nilai atau norma tertentu. Suatu kategori sosial tidak mempunyai lokasi, organisasi, dan pemimpin.

3.     Golongan Sosial
Walaupun Dalam beberapa buku dikatakan sema dengan kategori sosial, namun diantaranya mempunyai unsur-unsur perbedaan yang jelas. Suatu manusia yang kita sebut golongan sosial itu mempunyai ikatan identitas sosial. Yang disebabkan karena kesadaran identitas itu tumbuh sebagai respons atau reaksi terhadap cara pihak luar memandang golongan sosial tadi.
Misalnya ada konsep  golongan pemuda. Golongan yang dilihat dari  satu ciri, yaitu “Sifat Muda”.  Yang di gambarkan seperti golongsn manusia yang penuh idealisme, penuh semangat dan lain sebagainya. Dan masih banyak golongan golongan lain seperti: golongan usahawan, golongan petani. Dan lan-lain.
Golongan sosial juga dapat timbul dari pandangan negatif dari orang lain di luar golongan itu. Misalnya: Golongan negroatau blacks dalam masyarakat AS, disebabkan karena ciri-ciri ras yang tampak lahir secara mencolok yang membedakan ereka dari warga negara AS lainnya yang mempunyai ciri ras kaukasoid.








4.     Kelompok Dan Perkumpulan
Suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat, karena memenuhi syarat-syaratnya, dengan adanya sistem interaksi antar anggota, adat istiadat sistem norma dan kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggota tadi. Ada juga ciri tambahan yaitu organisasi dan sistem pimpinan, dan selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu pada masa-masa yang secara berulang.
Bila kita lihat lebih jauh, maka akan tampak 2 macam organisasi. Pertama, Yaitu organisasi yang dibentuk dengan tidak sengaja karena faktor ikatan keturunan yang mengikat warganya dengan adat istiadat dan norma yang tumbuh secara tidak sengaja, ex: Marga Tarigan, siregar. Kedua, organisasi yang dibentuk dengan sengaja sehingga aturan dan sistem dan norma yang mengikat anggota disusun secara sengaja, ex: PSIM atau gerakan Subud.
Suatu kelompok primer dengan organisasi adat, biasanya mempunyai sitem pimpinan ynag berbeda sifatnya daripada suatu perkumpulan dengan organisasi buatan, pemimpin kelompok lebih berlandaskan kharisma dan kewibawaan, dan hubungan dengan warga kelompok yang dipimpin lebih beradasarkan hunbungan atas perorangan, namun, perkumpulan biasanya lebih berlandaskan wewenang dan hukum, dan hubungan dengan anggota kelompok lebih berlandaskan anonim dan asas guna.Walaunpun Kelompok dan perkumpulan memiliki syarat prngikat dasar yang hampir serupa, namun hanya kelompoklah yang  dapat disebut masyatakat.

5.     Beragam Kelompok dan Perkumpulan
Jumlah kelompok dan perkumpulan dalam suatu masyarakat tentu sangat banyak. Makin besar dan kompleks sifat masyarakatnya, makin banyak pula jumlah kelompok dan perkumpulannya.
Ada kelompok yang bersifat keturunan seperti marga batak,  yang berisisekelompok anak remaja seperti Sekelompok awak kapal di suatu kapal nelayan di Bugis, dsb. Kelompok  yang di dasarkan prinsip guna atau fungsinya seperti koperasi perusahaan, dll.

6.      Ikhtiar Mengenai Beragam Wujud Kesatuan Manusia.
Istilah “masyarakat” digunakan untuk menyebutkan 2 wujud kesatuan manusia, yaitu( “komunitas” dan “kelompok”, adapun 3 kesatuan manusia yaitu “kategori sosial”, “kerumunan”, dan “golongan sosial”) tidak dapat di sebut “masyarakat”, karena ketiganya tidak memenuhi unsur  yang merupakan syarat masyarakat.



7.     Interaksi Antar Individu dalam Masyarakat
Konsep interaksi penting karena tiap masyarakat merupakan suatu kesatuan dari individu yang satu dengan lain berada dalam hubungan interaksi yang berpola mantap.
Dalam menganalisis proses interaksi antar individu, ada 2 hal yang membedakan, yaitu : (1) Kontak, dan (2) komunikasi. Kontak antar individu juga tidak hanya terjadi pada jarak dekat dengan misalnya “tatap muka”.  Tepi juga bisa lewat tulisan, buku, telepon, dll, yang memungkinkan individu berkontak dengan jarak yang sangat jauh.
Komunikasi timbul setelah kontak terjadi, di dalam proses itu tindakan dari pihak pertama mengeluarkan makna yang ditangkap oleh pihak kedua. Kontak belum tentu adanya komunikasi, contohnys seorang pembaca tidak berhasil tidak berhasil memahami tulisan seorang penulis, jadi kontak ada, namun komunikasi tidak ada.




0 komentar:

Posting Komentar